Startup lokal kini menjadi salah satu motor penggerak perekonomian digital Indonesia. Perkembangan teknologi, meningkatnya jumlah pengguna internet, serta kreativitas generasi muda membuka peluang besar bagi lahirnya startup di berbagai sektor, mulai dari e-commerce, pendidikan, kesehatan, hingga keuangan digital. Namun, untuk tumbuh dan bersaing di pasar global, startup membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah melalui kebijakan yang tepat.
Pemerintah perlu menghadirkan regulasi yang jelas, adaptif, dan tidak menghambat perkembangan startup. Regulasi mengenai fintech, perlindungan data pribadi, hingga pajak digital harus disusun dengan mempertimbangkan keberlangsungan ekosistem startup.
Salah satu tantangan utama startup adalah modal. Pemerintah dapat membantu melalui skema pendanaan seperti hibah, pinjaman berbunga rendah, atau insentif pajak. Selain itu, kolaborasi dengan investor lokal maupun internasional juga penting untuk memperkuat ekosistem pendanaan.
Infrastruktur teknologi, terutama internet cepat dan merata, menjadi fondasi utama bagi perkembangan startup. Kebijakan percepatan pembangunan jaringan broadband dan data center akan mendukung kinerja startup, terutama yang berbasis aplikasi.
Startup memerlukan tenaga kerja yang kreatif, inovatif, dan melek teknologi. Oleh karena itu, pemerintah dapat mendukung dengan menyediakan pelatihan digital, inkubasi bisnis, serta kurikulum pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri digital.
Pemerintah juga dapat mendorong sinergi antara startup dengan korporasi besar, UMKM, maupun lembaga riset. Kolaborasi ini dapat mempercepat transfer pengetahuan, teknologi, dan peluang pasar.
Kebijakan pemerintah dalam mendukung startup lokal bukan hanya tentang regulasi, tetapi juga mencakup pendanaan, infrastruktur, pendidikan, dan kolaborasi. Dengan dukungan yang tepat, startup lokal dapat menjadi kekuatan besar yang membawa Indonesia menuju ekonomi digital yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di tingkat global.